Glaukoma adalah penyakit mata akibat kerusakan syaraf mata yang diakibatkan oleh meningkatnya tekanan pada bola mata. Tekanan pada bola mata ini disebabkan oleh gangguan sistem aliran cairan mata yang dikenal dengan aqueous humour. Tentunya penyakit ini akan sangat mengganggu penglihatan seseorang yang menderita kondisi ini, bahkan jika penyakit ini tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan penurunan penglihatan yang dapat menuju kebutaan. WHO (World Health Organization) memaparkan bahwa penyakit ini merupakan penyebab kebutaan terbesar di dunia setelah katarak. Berdasarkan data yang didapat oleh KEMENKES (Kementerian Kesehatan) dalam “Info Datin Glaukoma 2019” menyatakan bahwa sebanyak 2,78% gangguan penglihatan di dunia disebabkan oleh Glaukoma. Prevalensi penyakit Glaukoma ini dapat meningkat seiring dengan pertambahan usia. Oleh karena itu bagi pasien yang menderita kondisi ini sebaiknya segera mendapatkan pertolongan khusus. Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko Glukoma, yaitu:
- Kelompok usia diatas 40 tahun
- Penderita cedera mata atau jenis operasi mata tertentu
- Penggunaan obat-obat steroid
- Penderita penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, hipotensi, dan kelainan kardiovaskuler
- Penderita rabun jauh atau dekat dengan ukuran lensa yang tinggi
- Memiliki keluarga dengan riwayat Glaukoma
Beberapa penderita Glaukoma baru menyadarinya ketika telah memasuki tahap kritis, oleh karena itu penting bagi Kita untuk mengenal gejala Glaukoma sejak dini yitu seperti adanya rasa nyeri pada mata, sakit kepala, melihat bayangan lingkaran di sekeliling cahaya, dan penglihatan yang semakin menyempit. Kita juga bisa mencegahnya dengan cara melakukan pemeriksaan pada dokter mata. Kita bisa melakukan pemeriksaan skrining setiap 2 sampai 4 tahun pada kelompok usia di bawah 40 tahun. Serta setiap 2 tahun pada kelompok usia di atas 40 tahun, dan setiap 1 tahun pada kelompok dengan riwayat keluarga menderita Glaukoma. Selain melakukan pemeriksaan penerapan gaya hidup sehat, istirahat yang cukup, diet gizi seimbang serta pengelolaan stress yang baik merupakan beberapa cara yang bisa Kamu terapkan untuk menghindari Glaukoma.
REFERENCE
Halodoc. (2019, September 6). Glaukoma. Diambil kembali dari Halodoc: https://www.halodoc.com/kesehatan/glaukoma
Sakti, E. S. (2019). Info Datin Glukoma. Diambil kembali dari KEMENKES : https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infoDatin_glaukoma_2019.pdf