Kamu Terlalu Banyak Bercanda
“Terlalu mudah kagumi terang. Coba, bila berani kenali gelapnya.” Begitulah salah satu kutipan buku terlaris karangan Marchella FP.
Buku ini merupakan prekuel dari buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Kamu Terlalu Banyak Bercanda (KTBB) merupakan hitam dari putih, gelap dari terangnya NKCTHI. KTBB berisi surat-surat yang ditulis tokoh utamanya, Awan, selama 10 tahun lamanya. Suratnya berisi kemarahan, kesedihan, kekecewaan, keraguan, ketakutan, juga rasa-rasa jarang ditunjukkan.
Banyak kutipan lainnya dalam buku ini yang ditulis untuk para pembaca yang sedang berjuang melawan sisi gelapnya masing-masing. Buku “Kamu Terlalu Banyak Bercanda” menjelajahi berbagai perasaan manusia yang jarang ditunjukkan. Meski buku ini pendek, kata-kata di dalamnya memiliki makna yang dalam dan menyentuh hati.
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa
“Iya, uang bikin senang. Iya, uang adalah kebutuhan. Iya, uang bisa memberi kita kesempatan lebih luas untuk membeli ini-itu, mencoba pengalaman-pengalaman baru.
Tetapi, sampai jadi definisi kebahagiaan? Sampai jadi pemberi rasa tenang di hati? Rasanya sudah kelewatan.”
Setelah sukses dengan buku motivasinya bertajuk Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, penulis Alvi Syahrin kini menerbitkan karya selanjutnya yang diberi judul Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa. erbedaannya, buku Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta membahas tentang percintaan sedangkan buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa membahas tentang asa yang harus tetap berkobar walaupun tidak sesuai ekspektasi dan rencana.
Buku ini mengajak kita untuk bersikap bodo amat terhadap standar kesuksesan yang diekspektasi media dan mulai mencari arti kebahagian menurut standar kita sendiri. Kita pasti akan menjadi sesuatu, tanpa mengikuti kriteria umum.
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Kunci dari seni pertama adalah masa bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita hadapi dan nikmati saja karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada saja rintangan yang muncul. Seni kedua, temukan hal-hal penting dan berarti untuk diprioritaskan sehingga kamu bisa lebih mudah untuk masa bodoh pada hal-hal sepele. Adapun seni ketiga mempertegas seni sebelumnya, yakni kita mulai dapat memilah mana yang lebih penting saat beranjak dewasa. Walaupun hal penting itu tampaknya sederhana, tetapi kita bisa tetap bahagia dengan kesederhanaan itu.
“Dalam hidup ini, kita hanya punya kepedulian dalam jumlah yang terbatas. Makanya, Anda harus bijaksana dalam menentukan kepedulian Anda.” Manson menciptakan momen perbincangan yang serius dan mendalam, dibungkus dengan cerita-cerita yang menghibur dan “kekinian”, serta humor yang cadas. Buku ini merupakan tamparan di wajah yang menyegarkan untuk kita semua, supaya kita bisa mulai menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, dan apa adanya.
Segala-galanya Ambyar
“Apakah kamu merasa kecewa dengan hidupmu? Apakah kamu merasa cemas secara terus-menerus? Apakah kamu merasa bahwa dunia di sekelilingmu buruk dan jahat? Ya, dunia ini memang kacau, dunia ini memang ambyar, tapi itu karena Anda tidak sadar bahwa harapan Anda terlalu disilaukan oleh keinginan-keinginan Anda sendiri yang tidak masuk akal.”
Buku “Segala-galanya Ambyar” ini menantang para pembaca untuk menganalisa dunia filosofikal dan sosial manusia dan makna dari kehidupan ini dengan cara pikir yang mungkin belum pernah kita pertimbangkan. Mark Mason berhasil menjelaskan alasan dari kegilaan dunia ini ke seluruh generasi dengan menggunakan ilmu pengetahuan, filosofi moral, dan kumpulan kata-kata bijak yang lucu.
Buku ini dijamin membuatmu ketawa, mempertanyakan kembali kepercayaanmu, dan (mudah-mudahan) mengubah hidupmu.” – Nir Eyal