https://images.app.goo.gl/MpJuVi2op9K9FE8U8

Siapa yang tidak mengenal penyakit Bintitan? Penyakit mata yang satu ini sering terjadi pada anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun. Bintitan muncul pada kelopak mata berbentuk seperti benjolan kecil atau bisul, dan tentunya akan mengganggu aktivitas kita untuk melihat. Sering kali kita mendengar bahwa mata Bintitan ini disebabkan karena kebiasaan suka mengintip, tetapi faktanya bukanlah demikian. Mata Bintitan disebabkan oleh bakteri Stafilokokus, dan hal ini bisa terjadi akibat dari kebiasan kita untuk memegang mata atau area wajah kita dengan tangan kotor, oleh karena itu penting bagi kita untuk rajin mencuci tangan agar terhindar dari penyakit tersebut.

Bintitan umumnya sudah sering terjadi, dan bukanlah penyakit mata yang tabu untuk didengar, tetapi sayang masih banyak yang salah dalam menangani penyakit tersebut. Salah satunya adalah seperti penggunaan nasi hangat, yang digerakkan secara berputar pada area mata Bintitan. Penggunaan nasi hangat sebenarnya berfungsi untuk mengompres dan memijat area mata yang nyeri, tetapi sayangnya tindakan ini kurang tepat karena nasi yang digunakan mudah sekali terkontaminasi oleh bakteri, dan di khawatirkan bakteri pada mata mudah menyebar atau berpindah ke area mata lainnya.

Berikut ini langkah yang bisa kita ambil untuk mengatasi mata Bintitan:

  1. Menjaga kebersihan mata dan tangan dengan cara rutin mencuci tangan, dan tidak menggunakan kosmetik untuk sementara
  2. Mengompres mata dengan handuk hangat, bisa membantu meredakan pembengkakan pada mata.
  3. Selama mata kita masih terinfeksi, sebaiknya kurangi penggunaan softlens hingga keadaan mata kita membaik.
  4. Gunakanlah salep antibiotik atau obat pereda nyeri yang dianjurkan oleh dokter jika diperlukan.
  5. Gunakan juga kaca mata untuk melindungi mata kita dari paparan debu atau bakteri agar tidak mudah masuk kedalam area mata.

Biasakan diri untuk selalu menjaga kebersihan adalah hal yang sangat penting agar diri kita tetap sehat dan juga mengurangi resiko diri agar terhindar dari serangan penyakit.

REFERENCE

Aprilia, d. F. (2019, November 25). Bintitan. Retrieved from Halodoc: https://www.halodoc.com/kesehatan/bintitan